Rabu, 23 Juni 2021

Puisi Sedih Hidup Menderita

Jeritan di Lembar Sajadah
Oleh: Rayhandi

Di atas sajadah hitam
Air mata kelamku keluar legam
Dalam doa doa aku melolong kejam
Di sudut malam terduduk aku suram
Tuhan aku tak ingin raib diam
Takut itu mendekapku tajam
Mimpi mimpiku dihancurkan lebam
Aku kosong, semesta membuat jemariku kusam
Kemana harus kuberteduh dari rajam
Langit cerahku sudah padam 
Amarah pun di dekap dendam
Apakah aku harus jatuh dalam jurang curam
Kenapa aku harus menelan suratan kejam
Kenapa ceritaku begitu hitam
Rindu rinduku selalu diteduh dendam
Sedang pelangi sudah enggan menggengam
Pada ranting pohon di pekat malam
Cerita cerita suramku berbisik pada haram
Aku ingin tidur lelap, di pangku sang alam.

(Paloh lada 23 juni 2021)
Share:

Selasa, 22 Juni 2021

Puisi Tuhan Tolong Aku



Tuhan Dekap Aku
Karya: Rayhandi

Tuhan, dekap lelahku
Rengkuh ia agar tidak dingin 
Hibur ia agar airmatanya kering
Semangati dia agar selalu tabah 

Tuhan, dekap lelahku
Agar semangatku tak pernah beku
Agar tabahku tak pernah rapuh
Agar senyumku tak pernah gugur

Tuhan, dekap lelahku
Supaya dosaku tak berontak 
Supaya sujudku tak pernah surut
Supaya aku tak putus asa

Tuhan, aku takut
Jika kelak kau akan tinggalkanku sendiri
Di antara semua kesakitan itu 
Aku hanya bisa hancur
Aku akan raib dalam dekap derita.

(Paloh lada 22 juni 2021)

Share:

Minggu, 20 Juni 2021

Puisi Pendek Keraguanku

Ragu Menyusup Kalbu
Karya: Rayhandi

Pikiranku berbelit belit
Otakku rasanya kosong
Sungguh pusing kepalaku 
Memikirkan semua prahara ini
Aku diantara dua jalan
Aku harus memilih 
Tapi hati masih ragu

Keragu raguan ini membayangku
Aku takut salah jalan 
Aku ingin yang terbaik
Tapi rasa takut hinggap di kalbu

Aku tak ingin salah memilih
Karena menyesal itu tak guna
Aku tak ingin gegabah
Hanya demi sebuah ego

Semoga tuhan menuntunku
Semoga tuhan membuatku yakin
Share:

Puisi Hujan dan Tuhan

PUISI TENTANG HUJAN DAN TUHAN



Hujan Mengguyur Rumahku
Oleh: Rayhandi

Saat rintih membasuh tanah dan membelai dedaun
Aku selalu mengingat tuhan
Di setiap rintik yang jatuh 
Kutemukan nikmat yang takbisa ku jabar
Kutemukan tenang yang selalu terselip hilang
Di setiap rintik bulir hujan
Kutemukan nikmat yang luar biasa
Aku mencintai hujan
Guyurannya adalah doa mereka yang tak beraksara
Hujan adalah rahmat
Karena di setiap kubik air, tuhan memelihara semua makhluknya
Cintanya yang tak pernah tergambar
Dalam hening sepi malam
Hujan mengguyur rumahku
Dalam lelapku, tuhan memelukku
Tabahlah, katanya.

(Paloh lada, 21 juni 2021)

Nah itu dia puisi tentang hujan dan tuhan. Semoga bisa berguna ya guys :)
Share:

Puisi Melupakan Masa Lalu

PUISI MELUPAKAN MASA LALU


Cerita yang Sudah Kubaca
Karya: Rayhandi

Ku coba tapaki curam ingatan rindu
Kakiku koyak saat memijak memori
Begitu hitam dan dalam hitamnya
Aku tak ingin mendekapnya lagi
Aku lelah, bayangku pun enggan
Pergilah dari memoriku wahai masa lalu
Bunga bunga yang kau siram sudah layu
Jangan jerat aku dalam pahit madu
Semua cerita lampau sudah usai kita lakoni
Pergilah, aku ingin berlari bebas
Enyahlah aku tak ingin mengingat luka

Wahai bayang memori 
Raiblah dari tanah ku
Aku ingin menggapai pelangi di kaki langit itu
Jangan rengkuh aku saat dekapmu adalah duri
Pergi, jangan pernah kembali !

(Paloh lada, 21 juni 2021)
Share:

Puisi Tentang Anak Pamitan Berangkat Sekolah

Puisi Tentang Anak Pamitan Berangkat ke Sekolah




Doa Dalam Langkah
Karya: Rayhandi

Ayah ibu
Aku pamit ke sekolah
Iringilah setiap langkah ku dengan doamu
Agar lelahnya diriku menimba ilmu terasa ringan

Ayah ibu
Aku janji akan belajar dengan rajin
Supaya kelak aku jadi orang sukses
Supaya ibu bapak bangga sama aku

Ayah ibu
Terima kasih sudah berjuang agar aku bisa sekolah
Keringat dan lelah kalian tak mampu kubayar

Ayah ibu 
Aku mohon pamit ke sekolah
Doakan anakmu ini ya ibu ayah

Nah itu dia puisi tentang anak pamitan berangkat sekolah. Semoga dengan puisi di atas bisa memotivasi adik adik agar lebih rajin berangkat ke sekolah ya.



Share:

Sabtu, 19 Juni 2021

Puisi Tentang Hujan dan Rindu

Puisi Tentang Hujan dan Rindu


Rindu Yang Tidak Termaafkan
Karya: Rayhandi

Rintik hujan memukul ranting kering
Menambah rasa rindu di malam sepi
Malam ini hujan menemaniku merangkai rindu
Mengajariku untuk mengikhlaskan semua pahit
Walau hati masih dicengkram egois
Bisakah aku memaafkan?
Walau ribuan rintik hujan mencuci dosanya
Sedang tak kutemukan sepotong maaf di lubang hati


Haruskah ku bertanya pada daun daun yang basah
Haruskah ku belajar pada tanah tanah kering
Cara merelakan kesakitan 
Pada butir hujan yang meluluh lantak 
Agar hatiku terbebas dari dosa


Pada setiap tetesnya kuingat cerita kelam
Dinginnya sunyi menusuk kerapuhan 
Sepinya hitam membungkam mata
Walau nestapa dibayar indahnya pelangi.
Share:

Puisi Tentang Takdir Allah Lebih Indah

Puisi Tentang Takdir Allah Lebih Indah

Mendung Memeluk Senja
Oleh: Rayhandi

Di sepertiga malam sepi
Aku tergugu di tepi sajadah
Aku melolong dalam doa doa malam
Pada Nya aku ingin mengadu

Takdir yang kulalui begitu pahit
Juga penuh duri tajam dan terjal
Airmata tak pernah beku di sudut netra
Bagaimana harus ku tapaki bebatuan ini?

Tuhan tolong aku
Cerita yang kau tulis begitu sakit merajam
Doa doa yg ku teriakkan pada langit seakan hampa
Aku terduduk, meratap pada bayang 
Kenapa semua inginku di dekap oleh hampa?

Tuhan
Kenapa langit menolak doa doaku?
Apakah karena aku sahaya berlumur hina?
Apakah karena aku tak punya sekeping bahagia?

Kata mereka, kau selalu mencintai setiap nafas
Jalan yang kau pilih selalu yang terbaik
Mungkinkah aku yang kurang bersyukur?
Mataku yang selalu tertutup nafsu?

Bahwa setiap cerita indah dan duka, kaulah pengarangnya
Bahwa setiap pelangi indah, kaulah pelukisnya
Bahwa setiap bahagia, kaulah pemberinya

Kau adalah pemilik airmata dan senyumku
Cerita yang kau rangkai untukku adalah yang terbaik.


Paloh lada, 20 juni 2021 di sepertiga malam
Share:

Jumat, 18 Juni 2021

Selasa, 15 Juni 2021

Puisi Lelah dalam Hidup dan Keadaan


Biarkan Aku Memejam Mata

Karya: Rayhandi


Tuhan

Aku lelah dan ingin menyerah

Sayap sayapku rapuh dan sakit

Semangatku di paku oleh derita


Tuhan 

Aku lelah 

di mataku sering keluar hujan 

Mengguyur kemarau kalbuku

Luka lukaku perih 

Sedang mulut hanya melirih


Tuhan 

Aku lelah

Pikiranku rasanya terbelah

Aku ingin menyerah 


Tuhan

Aku lelah

Tapi jalanku masih panjang

Airmata ku sudah biru

Cobaanku bertalu talu


Tuhan

Aku lelah

Betapa panjang jalan yang harus kutapaki

Betapa pedih alur yang kau tulis 

Betapa kuat badai yang menerjang 


Tuhan 

Aku lelah

Sabar dan tabahku sudah sekarat kering

Pelangiku telah dikubur kelam

Mimpi mimpiku tercerai berai

Aku sendiri meraba dalam gelap

Entah sampai kapan berakhir semua ini.

Share:

Senin, 14 Juni 2021

Puisi Rindu Lewat Doa

Airmata Dalam Sujud



Karya: Rayhandi


Dalam sujudku
Air mataku berlari 
Sajadahku menjadi saksi bisu
Tangisku tertelan angin dan gelap
Aku hanya bisa memohon pada tuhan
Dekaplah rinduku, dia terlalu lelah
Sedang mulut hanya bisa mengukung dalam sebait doa
Janji janjinya selalu kugenggam erat
Terlukis dalam memori potretnya
Walau sekarang raganya entah kemana
Walau jarak membentang rinduku
Ada tuhan yang selalu menguatkan rapuhku

Untuk mu yang jauh disana
Ketahuilah, aku disini terisak 
Rindu ku untukmu ku titip pada doa malam
Merindu itu sangat sakit, kau harus merasakannya

Aku cemburu pada hamparan langit
Sebab dia bisa melihat tawamu
Sedang aku, terisak di sudut sujud

Rinduku tak pernah lemah
Doa doaku selalu kupupuk airmata
Kelak dia adalah bukti cintaku 
Kenyataan selalu memaksaku buka mata
Bahwa kau adalah duri sumber derita
Tapi cinta itu buta
Angin malam lelah temaniku menangis
dan sunyi pun kelu mengisyaratkan rindu

Tuhan, sampaikan rindu ku pada hambamu
Kemarau sudah melanda kampung cintaku
Kasih sayang dan setia hampir kering 
Cepat pulang kasih
Aku takut kita tak pernah bertemu lagi

Share: